Selasa, 15 Mei 2012

Sukhoi yang malang


Masyarakat Diusir dari Lokasi Jatuhnya Sukhoi

Aparat takut warga mengambil gambar jenazah korban Sukhoi lalu menjualnya.



VIVAnews - Aparat menutup jalur pendakian ke puncak Gunung Salak untuk masyarakat, Selasa 15 Mei 2012. Masyarakat dilarang mendekat ke lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100.

"Kenapa di tutup, karena masyarakat itu di sana ada yang foto-foto jenazah," kata Danrem Surya Kencana, Kolonel Infantri AM. Putranto kepada VIVAnews di Pasir Pogor, Bogor, Jawa Barat.

Menurut Putranto, ada pihak yang sengaja menyuruh sebagian masyarakat untuk mengambil gambar-gambar jenazah itu. "Mereka ini kan ada yang  menyuruh untuk foto-foto. Sesudah itu foto dibayar Rp100 ribu hingga Rp200 ribu, itu saja laku," kata Putranto.

Putranto mengatakan, pagi ini saja, sejumlah orang kedapatan melakukan pendakian untuk memperoleh gambar-gambar jenazah korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100. "Tadi saja, di ketinggian 1.600 kami usir," tutur dia.

Tak hanya menjual foto, sebagian dari warga yang diusir juga menjual rokok dengan harga mahal. "Saya katakan pada mereka untuk pergi," katanya. "Walau saya tahu tidak semua warga yang ada di sana begitu, sebagian mereka niatnya membantu."

Oleh sebab itu, aparat menutup sejumlah jalur pendakian. "Penutupan berlaku di pintu masuk Cimelati dan Embrio," ujarnya.

Pessawat Sukhoi Superjet 100 yang membawa 45 orang hilang kontak di Gunung Salak, Rabu 9 Mei 2012. Hingga hari ke-7 ini, setidaknya sudah 27 kantong mayat dievakuasi ke RS Polri, Jakarta. (eh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar