NEW YORK, KOMPAS.com - Kondisi Amerika Serikat mendorong harga minyak mentah bergerak naik kembali pada perdagangan Rabu (29/2/2012) waktu New York atau Kamis pagi WIB.
Bank Sentral AS menyebutkan, ekonomi bergerak dari kecepatan pelan ke sedang, dan produk domestik bruto AS pun meningkat lebih dari perkiraan.
Minyak West Texas Intermediate untuk pengantaran April naik 52 sen, atau 0,5 persen, menjadi 107,07 dollar AS per barrel, di New York Mercantile Exchange. Sedangkan, minyak Brent untuk penetapan April naik 1,11 dollar AS, atau 0,9 persen, menjadi 122,66 dollar AS per barrel di ICE Futures Europe exchange, London.
"Apapun yang meningkatkan ekspetasi untuk permintaan akan baik untuk (harga) minyak," sebut Kyle Cooper, Direktur Penelitian IAF Advisors, di Houston.
Dalam laporan Beige Book-nya, Bank Sentral AS bilang manufaktur tumbuh di seluruh pelosok AS. "Manufaktur terus berkembang dalam kecepatan yang stabil di seluruh AS, dengan sejumlah daerah menunjukkan keuntungan di belanja modal, khususnya industri yang berkaitan dengan auto," sebut Bank Sentral dalam Beige Book.
Sementara itu, Departemen Perdagangan AS menyebutkan ekonomi tumbuh 3 persen pada kuartal terakhir 2011.
Kedua kondisi ini membuat harga minyak mentah kembali naik setelah sebelumnya sempat turun karena persediaan minyak yang meningkat di luar perkiraan. "Kondisi persediaan yang melebihi perkiraan telah disusul oleh laporan ekonomi yang baik," tambah Kyle. Sumber: Bloomberg
Bank Sentral AS menyebutkan, ekonomi bergerak dari kecepatan pelan ke sedang, dan produk domestik bruto AS pun meningkat lebih dari perkiraan.
Minyak West Texas Intermediate untuk pengantaran April naik 52 sen, atau 0,5 persen, menjadi 107,07 dollar AS per barrel, di New York Mercantile Exchange. Sedangkan, minyak Brent untuk penetapan April naik 1,11 dollar AS, atau 0,9 persen, menjadi 122,66 dollar AS per barrel di ICE Futures Europe exchange, London.
"Apapun yang meningkatkan ekspetasi untuk permintaan akan baik untuk (harga) minyak," sebut Kyle Cooper, Direktur Penelitian IAF Advisors, di Houston.
Dalam laporan Beige Book-nya, Bank Sentral AS bilang manufaktur tumbuh di seluruh pelosok AS. "Manufaktur terus berkembang dalam kecepatan yang stabil di seluruh AS, dengan sejumlah daerah menunjukkan keuntungan di belanja modal, khususnya industri yang berkaitan dengan auto," sebut Bank Sentral dalam Beige Book.
Sementara itu, Departemen Perdagangan AS menyebutkan ekonomi tumbuh 3 persen pada kuartal terakhir 2011.
Kedua kondisi ini membuat harga minyak mentah kembali naik setelah sebelumnya sempat turun karena persediaan minyak yang meningkat di luar perkiraan. "Kondisi persediaan yang melebihi perkiraan telah disusul oleh laporan ekonomi yang baik," tambah Kyle. Sumber: Bloomberg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar